Semua kemudahan dari fasilitas yang
kita gunakan saat ini dulunya hanyalah sebuah impian dari orang-orang yang
telah menemukan dan menciptakannya. Orang-orang ini mengenali mimpi mereka dan
percaya bahwa mimpi-mimpi ini bisa diwujudkan.
“Orang dengan ide baru adalah orang
aneh sampai ide tersebut berhasil”. Demikian sebuah ungkapan. Dan orang-orang
yang sekarang wujud impiannya sedang kita gunakan, telah rela dianggap aneh dan
bahkan dianggap gila.
Karena barangkali bagi mereka,
hidup mengejar impian dan menjadi orang seperti yang mereka sendiri inginkan,
jauh lebih mulia dan bahagia daripada menjadi orang dan menjalani kehidupan
seperti yang orang lain harapkan dan tentukan
2. Ambil Langkah Pertama
Banyak impian hanyalah tinggal
impian jika tidak ada tindakan yang diambil untuk membuat impian tersebut
terwujud.
Langkah pertama yang paling tepat
untuk memulai adalah dengan mengumpulkan informasi yang cukup untuk membuka
jalan ke arah impian kita. Namun di era informasi saat ini, sangat mudah untuk
terjebak dalam informasi yang salah. Bahkan tidak jarang tersesat dalam
belantara informasi.
Terlebih sebagai manuasia kita
mudah sekali tergoda pada hal-hal yang kelihatannya serba mudah dan instan.
Karena itu motto kami adalah
“Internet Bagaikan Hutan Belantara Yang Tanpa Batas Jadi Pastikan Anda
Menginvestasikan Waktu Dan Energi Anda Hanya Pada Yang Memberikan Nilai
Kembalian Yang Paling Tinggi Untuk Anda”.
3. Bersedia Belajar
Saat ini banyak sekali orang yang
menjadi penganggur berpindidikan. Kenapa? Karena pendidikan saja tidak cukup.
Selain berpendidikan kita juga harus memiliki ketrampilan. Telah sangat banyak
contoh di dunia ini dimana orang justru menjadi sukses bukan karena
pendidikannya tapi karena ketrampilannya.
Karena itu jangan sungkan untuk
belajar ketrampilan-ketrampilan baru yang akan semakin mendekatkan anda dengan
impian anda. Mungkin tidak akan ada tepuk tangan, pakaian toga atau sertifikat
ketika anda telah menguasai ketrampilan bisnis anda. Tapi semua orang tahu,
dalam bisnis indikator sukses bukan nilai akademis, tapi nilai saldo.
Namun demikian, jangan jadikan uang
sebagai tujuan utama. Karena ketika kita semakin layak untuk menjadi sukses,
uang akan mengikuti dengan sendirinya.
4. Ciptakan Sebuah Sistem
Agar mudah mengevaluasi
perkembangan bisnis anda. Ciptakan sebuah sistem. Standard Operating Procedure
(SOP). Prosedur mengoperasikan televisi paling sederhana misalnya; sambungkan
TV ke sumber listrik, tekan tombol power. Jika televisi tidak menyala berarti
kemungkinan masalah hanya dua, kalau bukan pada sumber listriknya yang kosong
berarti power TV tersebut yang rusak.
Hampir semua intansi dan korporasi
besar memiliki SOP untuk mengatur bisnis mereka. SOPlah yang membuat KFC, McDonald,
Pizza Hut, Coca-Cola, Pepsi cita rasanya tetap sama di belahan dunia manapun
dia dijual.
Di eCerdas, WFD System adalah SOP
yang dibuat agar jerih payah yang telah dilakukan untuk megembangkan jaringan
tidak perlu lagi dilakukan berulang-ulang.
5. Kembangkan Jaringan
Bisnis tanpa jaringan hanya menjadi
bisnis lokal. Dan tidak ada bisnis yang sukses besar tanpa membangun jaringan.
Ada orang yang sukses karena jaringan bisnis restorannya, jaringan bisnis real
estatenya, jaringan bisnis baksonya dan lain-lain.
Ketika bisnis online hadir,
membangun jaringan menjadi lebih mudah. Tidak perlu tanah, gedung dan karyawan.
Mengawasinyapun menjadi lebih mudah, tidak perlu pergi-pergi ke luar kota,
tidak perlu menstok barang, dijalankan tanpa terikat waktu dan tempat.
Saat ini, siapa yang paling luas
dan berkualitas jaringan yang dimilikinya, maka akan semakin sukses dia.
Membangun jaringan yang tidak sekedar luas tapi juga berkualiatas adalah salah
satu ketrampilan yang paling dibanggakan dan diandalkan oleh entreprenuer
manapun.
6. Pengorbanan
Investasi adalah bahasa lain dari
pengorbanan. Dimana saat berinvestasi kita rela berkorban untuk tidak
membelajakan uang yang kita miliki saat ini demi harapan akan perkembangan
hasilnya di masa depan. Demikian juga dalam investasi waktu dan energi.
Tapi sayangnya, sangat jarang orang
yang rela berkorban, orang yang bersedia menunda kesenangannya saat ini demi
kesenangan yang jauh lebih besar di hari esok hanya karena terbayang-bayang
akan resikonya.
Padahal jika pengorbanan itu memang
dibutuhkan dalam meraih impiannya, maka kita akan menjalankannya dengan suka
cita. Halangan apapun adalah tantangan untuk menjadi lebih kuat, lebih cerdas,
lebih berpengalaman dan tentunya untuk menjadi lebih sukses…
7. Konsisten
Ada saat dalam menjalankan bisnis
seakan-akan mendadak menjadi buntu. Cahaya gairah yang tadinya terang-benderang
tiba-tiba meredup. Baik karena suatu alasan atau bahkan tidak diketahui
alasannya kenapa.
Banyak calon-calon bintang
berguguran pada fase ini, ketika komitmen mereka diuji, ketika daya tahan fisik
dan mentalnya diuji, mereka kalah. Sehingga mereka tidak layak melihat impian
mereka menjadi nyata. Yang paling menyedihkan kebanyakan mundur justru ketika
impian telah tinggal sejangkauan lagi. “Saat paling gelap di malam hari adalah
saat menjelang fajar”, demikian sebuah ungkapan bijak.
Jika langkah anda mulai tersandung,
ingatlah kembali impian anda. Bayangkan bagaimana kesengsaraan yang akan anda
alami jika impian anda tidak tercapai.
8. Impian Menjadi Nyata
Kini semua perjuangan yang
dilakukan untuk meraih impian telah tercapai. Jika ada tetes air mata dan luka
di masa lalu, kini menjadi kenangan dan kisah yang manis dan menjadi motivator
bagi generasi bintang berikutnya.
Betapa bahagianya menjadi orang seperti
yang kita inginkan. Betapa bahagianya dapat menjalani kehidupan sesusai dengan
pilihan sendiri. Betapa bahagianya mengetahui bahwa kebahagiaan ini buah dari
perjuangan sendiri. Dan yang paling membahagiakan adalah sekarang kita dapat
membagi kebahagiaan ini kepada keluarga, orang-orang yang kita cintai, sahabat
dan lingkungan kita…
Dan sekarang kita juga sadar bahwa
ketika kita bermimpi meraih bintang, dan kita benar-benar telah berjuang untuk
mewujudkannya, walau mungkin nanti bintang itu tidak teraih, tapi kita tidak
akan sekedar mendapatkan lumpur.
0 comments:
Post a Comment