Penghuni Surga dan Neraka
Penghuni surga firdaus terdiri dari 5 golongan, yaitu:
1. Orang yang senantiasa memelihara shalat dengan khusuk
2. Orang yang menjauhi amalan sia-sia
3. Orang yang membayar zakat
4. Orang yang menjaga kemaluannya
5. Orang yang menjaga amanat dan menepati janji
Penghuni surga `And
1. Orang yang senantiasa melaksanakan kebaikan karena Allah
swt
2. Orang yang sungguh sungguh beriman dan beramal saleh
3. Orang yang banyak berbuat baik
4. Orang yang sabar mengharap rida Allah, menginfakkan
hartanya di jalan-Nya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan
Penghuni surga Na`im
1. Orang yang beriman dan beramal saleh
2. Orang yang bertakwa
Penghuni surga Ma`wa
1. Orang yang bertakwah kepada Allah
2. Orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh
3. Orang yang takut kepada Allah dan menahan diri dari
godaan hawa nafsu
Penghuni Darussalam
1. Orang yang kuat iman dan islamnya
2. Orang yang mengamalkan ayat-ayat Allah
Penghuni surga Darul Muqamah
orang yang banyak kebaikannya dan jarang sekali berbuat
buruk
Penghuni surga Maqamul Amin,
orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah swt.
Penghuni surga Khuldi
orang yang benar-benar menjalankan perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya.
Penghuni Neraka Jahannam ada 6, antara lain:
1. Orang kafir
2. Orang munafik
3. Orang durhaka
4. Orang yang mengikuti ajaran setan
5. Orang yang menghadap Allah dalam keadaan berdosa
6. Orang yang enggan mengeluarkan zakat
Penghuni Neraka Jahim
1. Orang yang mendustakan ayat-ayat Allah
2. Para pendurhaka
3. Orang yang berusaha menentang ayat-ayat Allah
Penghuni neraka Hawiyah
orang yang dosanya lebih banyak daripada amal
kebaikannya
Penghuni neraka Wail
orang-orang yang curang
Penghuni Neraka Sya`ir ada 6 yaitu:
1. Orang yang memakan harta anak yatim
2. Orang yang tidak mengikuti petunjuk Allah
3. Orang kafir
4. Orang yan teperdaya tipu muslihat setan
5. Orang yang menyimpang dari perintah Allah
6. Orang yang ingkar terhadap Allah dan Rasul-Nya
Penghuni Neraka Lazha
orang yang berpaling dari agama dan penimbun kekayaan
yang enggan membayar zakat
Penghuni Neraka Saqar,
orang-orang yang semasa hidupnya tidak pernah shalat,
tidak mau menyantuni orang miskin, suka membicarakan kebatilan, dan mendustakan
hari pembalasan
Penghuni Neraka Huthamah
orang yang mengumpat, mencela, dan berprasangka buruk.
Mengimani surga dan neraka berarti
membenarkan dengan pasti akan keberadaan keduanya, dan meyakini bahwa keduanya
merupakan makhluk yang dikekalkan oleh Allah, tidak akan punah dan tidak akan
binasa, dimasukkan ke dalam surga segala bentuk kenikmatan dan ke dalam neraka
segala bentuk siksa. Juga mengimani bahwa surga dan neraka telah tercipta dan
keduanya saat ini telah disiapkan oleh Allah ta’ala. Sebagaimana firman Allah
Ta’ala mengenai surga (yang artinya), “..yang telah disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran : 133), dan mengenai neraka
(yang artinya), “..yang telah disediakan untuk orang-orang yang kafir.”(QS.
Ali Imran : 131).Oleh karena itulah, Al Imam Abu Ja’far Ath Thahawi (wafat 321
H) menyimpulkan dalam Al ‘aqidah Ath Thahawiyah, “Surga dan neraka
adalah dua makhluq yang kekal, tak akan punah dan binasa. Sesungguhnya Allah
telah menciptakan keduanya sebelum penciptaan makhluq lain”.
Surga dan Kenikmatannya
Allah Ta’ala telah menggambarkan kenikmatan surga melalui
berbagai macam cara. Terkadang, Allah mengacaukan akal sehat manusia melalui
firman-Nya dalam hadits qudsi, “Kusiapkan bagi hamba-hambaKu yang
sholih (di dalam surga, -pen), yaitu apa yang tak pernah dilihat mata, tak
pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati semua manusia”,
kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah
jika kalian mau, ‘Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang
indah dipandang’ (QS. As-Sajdah : 17)”. Di tempat lain, Allah
membandingkan kenikmatan surga dengan dunia untuk menjatuhkan dan
merendahkannya. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, “Tempat
cemeti di dalam surga lebih baik dari dunia dan seisinya”.Kenikmatan surga
juga Allah Ta’ala gambarkan dengan menyebut manusia yang berhasil memasuki
surga dan selamat dari adzab neraka, sebagai orang yang beroleh kemenangan yang
besar. Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan (yang artinya), “Barangsiapa
taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam
surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya;
dan itulah kemenangan yang besar” (QS. An-Nisaa’ : 13)Berikut ini akan kami
pilihkan beberapa sifat dan kenikmatan yang ada di dalam surga secara ringkas.
Semoga Allah mudahkan langkah kita dalam menggapai surgaNya.
Penamaan Surga
Surga (Al Jannah) secara bahasa berarti : kebun (al
bustan), atau kebun yang di dalamnya terdapat pepohonan. Bangsa Arab juga
biasa memakai kata al jannah untuk menyebut pohon kurma.
Secara istilah, surga ialah nama yang umum mencakup suatu tempat (yang telah
dipersiapkan oleh Allah bagi mereka yang menaati-Nya), di dalamnya terdapat
segala macam kenikmatan, kelezatan, kesenangan, kebahagiaan, dan kesejukan
pandangan mata. Surga juga disebut dengan berbagai macam nama selain Al Jannah,
diantaranya : Darus Salam (Negeri Keselamatan;lihat QS. Yunus
: 25), Darul Khuld (Negeri yang Kekal;lihat QS. Qaaf :
34), Jannatun Na’im (Surga yang Penuh Kenikmatan;QS. Luqman:
8), Al Firdaus (QS. Al Kahfi : 108), dan berbagai penamaan
lainnya.
Pintu-Pintu Surga
Surga memiliki pintu-pintu. Dalam sebuah hadits dari
shahabat Sahl bin Sa’ad radhiyallaahu anhu dari
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, “Di dalam surga
terdapat delapan pintu, di antaranya adalah Ar Rayyan. Tidak ada yang
memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa”. Dari Utbah bin
Ghazawan radhiyallaahu anhu, beliau berkata mengenai lebar tiap
pintu surga, “Rasulullah bersabda kepada kami bahwasanya jarak antara
daun pintu ke daun pintu surga lainnya sepanjang perjalanan empat puluh tahun,
dan akan datang suatu hari ketika orang yang memasukinya harus berdesakan”.
Tingkatan Surga
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
surga terdiri atas seratus tingkat, jarak antara dua tingkatnya seperti jarak
antara langit dan bumi, Allah menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad di
jalan-Nya”. Tingkatan surga yang paling tinggi ialah Firdaus. Nabi
memerintahkan ummatnya untuk berdoa memohon Firdaus melalui sabdanya, “Jika
kalian meminta pada Allah mintalah kepadaNya Firdaus, karena sesungguhnya
Firdaus adalah surga yang paling utama, dan merupakan tingkatan tertinggi
dari surga, di atasnya terdapat ‘Arsy Ar Rahman dan dari Firdaus itulah
memancar sungai-sungai surga”
Bangunan-Bangunan dalam Surga
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka
mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang
tinggi” (QS. Az-Zumar : 20). Dari Abu Musa Al Asy’ari dari Nabi shallallaahu
alaihi wa sallam beliau bersabda, “Sesungguhnya bagi
orang-orang mukmin di dalam surga disediakan kemah yang terbuat dari mutiara
yang besar dan berlubang, panjangnya 60 mil, di dalamnya tinggal keluarganya,
di sekelilingnya tinggal pula orang mukmin lainnya namun mereka tidak saling
melihat satu sama lain.”
Makanan Penghuni Surga
“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging
burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqi’ah : 20-21).
Adapun buah-buahan surga adalah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta’ala
(yang artinya), “Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan : ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami
dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa” (QS. Al Baqarah : 25).
Syaikh As Sa’diy rahimahullah menjelaskan keserupaan dalam
ayat diatas dengan, “Ada yang berpendapat serupa dalam hal jenis, namun berbeda
dalam penamaan, ada pula yang berpendapat saling menyerupai satu sama lain,
dalam kebaikannya, kelezatannya, kesenangannya, dan semua pendapat tersebut
benar.”
Minuman Penghuni Surga
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum
dari piala (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air
(dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat
mengalirkannya dengan sebaik-baiknya” (QS. Al Insan : 5-6). Ibnu Asyur
menjelaskan mengenai kafur “Yaitu minyak yang keluar dari tanaman mirip
oleander yang tumbuh di negeri Cina, ketika usianya telah mencapai satu tahun
mengalir dari dahannya minyak yang disebut kafur. Minyak tersebut kental, dan
apabila bercampur dengan air jadilah ia minuman memabukkan”. Oleh karena itu, “ka’san”
dalam ayat ini maksudnya ialah piala yang biasa menjadi wadah khamr,
sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Jalalain. Kata “ka’san” ini juga
dipakai dalam ayat, “Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas
(minuman) yang campurannya adalah jahe” (QS. Al Insan : 17) dan maksudnya
ialah minuman arak yang telah bercampur jahe, karena bangsa Arab dahulu biasa
mencampur arak dengan jahe untuk menghilangkan bau busuk yang timbul darinya.
Dahsyatnya Neraka
Neraka disiapkan Allah bagi orang-orang yang mengkufuri-Nya,
membantah syariat-Nya, dan mendustakan Rasul-Nya. Bagi mereka adzab yang pedih,
dan penjara bagi orang-orang yang gemar berbuat kerusakan. Itulah
kehinaan dan kerugian yang paling besar. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau
masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada
bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” (QS. Ali Imran :
192). Demikian pula firman Allah Ta’ala, “Katakanlah: “Sesungguhnya
orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan
keluarganya pada hari kiamat.” Ingatlah yang demikian itu adalah
kerugian yang nyata.” (QS. Az Zumar : 15). Itulah
seburuk-buruk tempat kembali. “Sesungguhnya jahannam itu
seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” (QS. Furqan : 66)
Penamaan Neraka
An Naar, neraka secara bahasa ialah kobaran api (al
lahab) yang panas dan bersifat membakar. Secara istilah bermakna, suatu
tempat yang telah disiapkan Allah subhanahu wa ta’ala bagi
orang-orang yang mendurhakai-Nya. Allah Ta’ala berfirman (yang
artinya), “Sesungguhnya Allah mela’nati orang-orang kafir dan
menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka)” (QS. Al Ahzab
: 64). Neraka memiliki beragam nama selain an naar, diantaranya Jahannam (lihat
QS. An Naba’ : 21-22), Al Jahim (QS. An Naziat : 36), As
Sa’ir (QS. Asy Syura : 7), Saqar (QS. Al Mudatsir :
27-28), Al Huthomah (QS. Al Humazah : 4), dan Al
Hawiyah (QS. Al Qari’ah : 8-11)
Pintu-Pintu Neraka
“Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu
(telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al
Hijr : 44). Pintu yang dimaksud ialah bertingkat ke bawah, hingga ke bawahnya
lagi, disediakan sesuai dengan amal keburukan yang telah dikerjakan,
sebagaimana ditafsirkan oleh Syaikh As Sa’diy.
Kedalaman Neraka
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu, “Kami bersama
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, tiba-tiba terdengar suara benda
jatuh. Maka Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bertanya, ‘Tahukah kalian apakah
itu?’ Kami pun menjawab, ‘Allah dan RasulNya lebih mengetahui’. Rasulullah
berkata, ‘Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh
tahun lalu. Batu itu jatuh ke dalam neraka, hingga baru mencapai dasarnya
tadi’.
Bahan Bakar Neraka
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia
dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir” (QS. Al Baqarah :
24). Batu yang dimaksud dalam ayat ini ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dan sebagian
besar pakar tafsir dengan belerang, dikarenakan sifatnya yang mudah menyala
lagi busuk baunya. Sebagian pakar tafsir juga berpendapat bahwa yang
dimaksud batu di sini, ialah berhala-berhala yang disembah, sebagaimana Allah
berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah
selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.” (QS.
Al Anbiya : 98)
Panas Api Neraka
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu beliau
berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa salam bersabda,
‘Api kalian, yang dinyalakan oleh anak Adam, hanyalah satu dari 70 bagian nyala
api Jahannam. Para shahabat kemudian mengatakan, ‘Demi Allah! Jika sepanas ini
saja niscaya sudah cukup wahai Rasulullah! Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya
masih ada 69 bagian lagi, masing-masingnya semisal dengan nyala api ini’”.
Makanan Penghuni Neraka
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang
berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar” (QS.
Al Ghasiyah : 6-7). Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan Ali bin Abi
Thalhah, dari Ibnu Abbas, “Itu adalah pohon dari neraka”. Said bin Jubair
berkata, “Itu adalah Az Zaqum (pepohonan berduri bagi makanan penghuni
neraka)”. Ada pula yang berpendapat bahwa yang dimaksud ialah batu.
Minuman Penghuni Neraka
“Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman
dengan air nanah, diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa
menelannya” (QS. Ibrahim : 16-17). Yaitu mereka diberi air yang amatlah
busuk baunya lagi kental, maka merekapun merasa jijik dan tidak mampu
menelannya. “Diberi minuman dengan hamiim (air yang mendidih) sehingga
memotong ususnya” (QS. Muhammad : 47). Hamiim ialah air yang mendidih oleh
panasnya api Jahannam, yang mampu melelehkan isi perut dan menceraiberaikan
kulit mereka yang meminumnya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam
perut mereka dan juga kulit (mereka)” (QS. Al Hajj : 20).
Mengingat Nikmat Surga dan Adzab Neraka Sumber Rasa
Khusyu’ dalam Hati
Yahya bin Mu’adz berkata, “Rasa takut di dalam hati bisa
tumbuh dari tiga hal. Yaitu senantiasa berpikir seraya mengambil pelajaran,
merindukan Surga seraya memendam rasa cinta, dan mengingat Neraka seraya
menambah ketakutan.” Hendaklah diri kita tidak pernah merasa aman dari adzab
neraka. Sulaiman At Taimi pernah berkata, “Aku tidak tahu apa yang tampak jelas
bagiku dari Rabbku. Aku mendengar Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Dan
jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan”.
(QS. Az Zumar : 47). Semoga tulisan ini dapat menambah rasa takut dan harap
kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, memotivasi kita untuk
meningkatkan amal shalih, dan menjauhi larangan-laranganNya.
0 comments:
Post a Comment